Jumat, 02 April 2010

Tafsir Al-Qur'an ala Nabi

إندونيسي: تفسير النبي للقرآن بالحدبث الصحيح Tafsir Al-Qur'an ala Nabi
www.Allah.com www.Muhammad.com
تفسير النبي للقرآن الكريم
صلى الله عليه وسلم
بالإندونيسية وأيضا الإنجليزية
Tafsir Al-Qur'an ala Nabi
Pujian dan kedamaian kepadanya
Lewat Hadis Sahih
1337 Hadist Sahih, 900 Keistimewaan, 830 Tafsir
Karya
Ahli Kutipan Kenabian (Muhaddis) Habib Abdullah Talidi Habib Ghumari dari Tanjir, Maroko
الحبيب التليدي الحبيب الغماري
Terjemahan Bahasa Indonesia dan Inggris
by
Aisyah Nadriyah & Anne Khadijah
Managed by Khadim al Hadith Ahmed Darwish
(c) 1431H -2010M Allah.com Muhammad.com

Kata Pengantar Ilmu Al-Qur'an
وصلى الله وسلم وبارك على سيدنا محمد وآله وصحبه وزوجه وحزبه
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا (1 الكهف)
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا (1 الفرقان)
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا (111 الإسراء)
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآَخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ (1 سبأ)
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Alkitab kepada penyembah-Nya dan tidak menjadikan baginya kebengkokan. (Al-Kahf-18: 1)
Maha Suci Dia yang telah menurunkan Alfurqon (Al-Quran) kepada penyembah-Nya (Muhammad) agar dia menjadi pemberi peringatan bagi seluruh alam (jin dan manusia). (Al-Furqan-25: 1)
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi dan bagi-Nya segala puji di hari keabadian. Dan Dia Yang Maha Bijaksana, Maha teliti. (Saba'-34: 1)

Pujian, kedamaian dan keberkahan semoga selalu terlimpah kepada sebaik-baik makhluk dan Rasul termulia Nabi Muhammad, yang suci dan disucikan, dan keluarganya yang berbakti dan berguna bagi masyarakat serta para sahabatnya yang mengumpulkan keutamaan.
Al-Quran adalah perlindungan kita dan jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan. Merupakan pokok agama, konstitusi sistem hukum dan hukum keadilan serta perkataan yang terperinci.
Sungguh Al-Quran itu nikmat yang agung dan kebanggaan serta zikir bagi umat. Didalamnya terkandung berbagai ilmu dan pengetahuan, kebenaran, pengajaran tentang akidah, ibadah, dan akhlak, tata aturan kemasyarakatan, hukum-hukum kriminal, peperangan, keuangan, hak asasi manusia, sosial dan kenegaraan. Tidak ada kitab yang mengumpulkan semua itu selain Al-Qur'an.
Al-Quran merupakan Risalah Allah Yang Maha Agung kepada para penyembah-Nya. Diturunkan kepada makhluk utama dan Rasul terbaik junjungan kita Nabi Muhammad, putra Abdullah, Bani Abdul Mutholib, Bani Hasyim, semoga rahmat , kedamaian, keagungan, pujian dan kemuliaan terlimpah kepadanya beserta keluarganya sekalian.
Diantara anugerah agung dan kasih sayang Allah, Yang Maha Tinggi,pada umat adalah menjadikan kitab agung ini dalam bahasa arab yang merupakan bahasa termulia dengan beragam bidang-bidangnya.
Selama masa kenabian, bangsa arab yang mendengar sebuah ayat maupun surat-surat dalam Kitab Allah (Al-Qur'an), ini , mereka memahami makna-maknanya dengan sangat mendalam beserta penjelasannya dan segala ilmu yang terkandung didalamnya.

Penjelasan Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, pada Al-Quran yang Mulia
Al-Quran itu benar-benar Kitab petunjuk bagi seluruh manusia. Datang dengan ajaran baru terpercaya dan perkara-perkara yang tidak diketahui bangsa Arab cara penulisannya, maka Allah, Yang Maha Agung, menerangkan dan menjelaskannya melalui Nabi-Nya, pujian dan kedamaian kepadanya, dengan menurunkan wahyu kepadanya. Karenanya Allah berfirman,
"Dan Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Az-Zikr (Al-Qur'an) agar menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan." (An-Nahl-16: 44)
"Dan Kami tidak menurunkan atasmu (Muhammad) Al-Kitab melainkan agar menjelaskan kepada mereka yang berselisih di dalamnya, serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum beriman." (An-Nahl-16: 64)
Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, telah menerapkan Al-Qur'an pada dirinya sendiri dalam segala ucapan, perbuatan, persetujuannya, petunjuk dan perikehidupannya, pujian dan kedamaian kepadanya, dan karena itulah bersabda dalam hadis :
"Perhatikanlah, dan sungguh aku telah diberi Al-Qur'an dan yang sepertinya menyertainya." Hadis sahih dilaporkan Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi.
Yang diberikan kepadanya menyertai Al-Qur'an yaitu sunnahnya yang mulia dengan bagian-bagian dan macam-macamnya. Setiap ucapan dan perbuatannya selama masa kenabian harum semerbak, tidak termasuk urusan-urusan pribadinya. Nabi Muhammad adalah keterangan global dan terperinci dari Al-Qur'an, yang mana telah menjelaskan berbagai permasalahannya, menafsirkan isinya, menentukan hal-hal yang khusus dari perkara yang umum...dsb. Maka menjadikan seluruh isi Al-Qur'an itu menjadi jelas bagi sahabat-sahabatnya.
Imam Syafi'i, semoga Allah meridainya, berkata: Setiap perkataan Rasulullah, pujian dan kedamaian kepadanya, adalah penjelasan Al-Qur'an dan setiap yang diucapkan para ulama' adalah penjelasan sunnah.
Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, benar-benar telah menjelaskan pada para sahabatnya kata-kata dan makna-makna yang terdapat Al-Qur'an. Allah berfirman,
"Agar kamu menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka." (An-Nahl-16: 44)
Abu Abdurrohman As-sulami, semoga Allah merahmatinya, berkata: Para pembaca Al-Qur'an seperti Usman bin Affan, Abdullah bin Mas'ud, dan lainnya, semoga Allah meridai mereka, telah melaporkan bahwa mereka telah belajar Al-Qur'an dari Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya. Di setiap sepuluh ayat, mereka benar-benar telah memahami segala ilmu dan amaliah yang terkandung didalamnya, baru kemudian melanjutkan pada ayat berikutnya. Mereka berkata : Kami telah mempelajari Al-Qur'an beserta ilmu-ilmunya serta mengamalkannya.
Telah kuteliti dengan izin dan pertolongan Allah Yang Maha Agung, yakni mengumpulkan disisiku hadis Nabi, pujian dan kedamaian kepadanya, tentang tafsir yang sahih, atau yang menyerupainya. Kuambil itu semua dari hadis sahih dan dari kumpulan serta induk sunnah Muhammadiyah yang masyhur.
Inilah kitab tafsir berdasarkan hadis sahih yang pertama kali. Adapun kitab-kitab yang ada sebelumnya telah tercampuri hadis-hadis lemah (maudu').
Ada perkataan Imam Ahmad, semoga Allah merahmatinya, yang terkenal yaitu: Tiga perkara yang tidak memiliki asas yakni tafsir, menceritakan tentang peperangan dan sejarah peperangan. Biasanya tidak memiliki hadis dan sanad yang sahih, namun lebih banyak sahihnya itu lebih baik. Alhamdulillah dalam tafsir ini seluruh hadisnya adalah sahih.

Tafsir Menurut Ulama
Tafsir secara bahasa yaitu penjelas, penerang dan penyingkapan tujuan dari kata-kata (lafadz-lafadz) yang sukar. Inilah ringkasan perkataan ulama' bahasa.
Secara istilah yaitu ilmu untuk bisa memahami kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi junjungan kita Muhammad, pujian dan kedamaian kepadanya, dan penjelasan makna-maknanya, menunjukkan hukum-hukum dalam Islam, Iman dan Ihsan, yang sumber datangnya diantaranya dari Ilmu bahasa, tasrif, nahwu, ilmu bayan, ushul fiqh, beragam bacaan dan pengetahuan sebab-sebab turunnya ayat serta ilmu nasih mansuh.
Pengertian secara istilah lainnya yaitu penyingkapan makna-makna Al-Qur'an dan penjelasan panjang lebar dalam lafadz-lafadz yang sukar dan sebagainya maupun makna-makna yang tampak dan sebagainya.

Kebutuhan yang pokok dalam Tafsir Al-Qur'an oleh Nabi
Sepanjang masa kita akan selalu butuh Ilmu tafsir Al-Qur'an. Hendaknya mempelajarinya dengan menghafal lafadz-lafadznya dan memahami maknanya serta bukti-buktinya (dalil-dalilnya). Setiap muslim wajib mengetahuinya dan dalam suatu kaum wajib ada orang yang benar-benar ahli dalam ilmu tafsir.
Tak diragukan bahwa memahami kitab Allah, yang Maha Kuat, meskipun secara global dapat membantu menghayati maksud yang terkandung dalam Al-Qur'an ketika membacanya. Orang yang tidak memperhatikan hal ini tidak akan bisa merasakan buah kelezatan darinya, bagaikan nasehat dengan janji dan pesannya, ibarat dalam kisah-kisah cerita dsb.
Dan mempertebal keimanan dengan menyebut nama-nama Allah dan sifat-sifatnya serta bukti-bukti (dalil-dalil) ke-Esaan-Nya, meningkatkan kecintaan kepada Allah yang Maha Tinggi, menguatkan keyakinan, menangis karena takut kepada-Nya akan kebesaran serta keagungan-Nya, menjauhkan diri dari kehidupan yang melalaikan serta beramal untuk hari keabadian. Itu semua adalah buah yang tidak akan bisa memetiknya kecuali orang yang menghayati pada Al-Qur'an yang agung ini. Sebagaimana Allah berfirman,
"Kitab (Al-Qur'an) Kami telah menurunkannya kepadamu penuh berkah agar menghayati ayat-ayatnya dan untuk mengingatkan orang-orang yang berakal." (Sad-38: 29)
"Maka apakah tidak menghayati Al-Qur'an atau hati mereka sudah terkunci? (Muhammad-47: 24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan