Senin, 28 Desember 2009

KONSEP DAN JENIS PENELITIAN

KONSEP DAN JENIS PENELITIAN

1. Makna Penelitian
Sebab adanya penelitian “pertama” karena pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan manusia sangat terbatas dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Banyak hal yang yang tidak diketahui, tidak dipahami, tidak jelas dan menimbulkan keraguan, dan pertanyaan bagi dirinya, ketidaktahuan, ketidak pahaman, dan ketidak jelasan, seringkali menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam.
Sebab “kedua” manusia memiliki dorongan untuk mengetahui atau curiousity, manusia selalu bertanya apa itu. Bagaimana itu disebut kedua sebab itu saling berhubungan, dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman.
“Ketiga” manusia didalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan, baik didalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta lingkungan kerja.
“Keempat” manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Ia selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan kemudhan, selalu ingin menambah dan meningkatkan “kekayaan” serta fasilitas hidupnya.
• Pengertian Penelitian
Pengertian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Pengumpulan data dan analisis data menggunakan metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitataif ataupun kualitatif eksperimental/non eksperimental, interaktif/non interaktif.
Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan mengembangkan dan menguji teori, Mc Millan dan Schumacher mengutip pendapat Walberg (1986) ada 5 langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian : 1. Mengidentifikasi masalah penelitian. 2. Melakukan studi empiris. 3. Melakukan replikasi atau pengulangan. 4. Menyatukan (sintesis) mereviu. 5. Menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.

2. Karakterstik dan Langkah-langkah Penelitian
• Karakteristik penelitian pendidikan
Bertolak dari 2 sifat dikemukakan beberapa karakteristik dari penelitian, khususnya pendidikan.
- Objektivitas
Penelitian harus memiliki obkejtivitas baik dalam karakteristik maupun prosedurnya. Objektivutas dicapai melalui keterbukaan terhindar dari bias dan objektivitas.
- Ketetapan
Penelitian juga harus memiliki tingkat ketetapan (percision) secara teknis instrumen. Pengumpulan data harus memiliki validalitas dan rehabilitas yang memadai, desain penelitian, pengambilan sample dan teknis analisinya tepat.
- Verifikasi
Penelitian dapat di verifikasi dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif, penelitian kualitatif memberikan interprestasi deskriptif.
- Penjelasan Ringkas
Penelitian mencoba memberikan pebjelasan tentang hubungan antara fenomena dan menyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari suatu penelitian adalah meredutisi realita yang kompleks kedalam penjelasan yang lengkap.
- Empiris
Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis. Dalam penelitian empiris kesimpulan didasarkan atas kenyataan yang diperoleh dengan metode penelitian yang sistematik.
- Penalaran Logis
Penalaran merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip logika deduktif atau induktif. Penalaran deduktif, penarikan kesimpulan dari umum ke khusus.
- Kesimpulan Kondisional
Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolut, penelitian prilaku dan juga ilmu kealaman tidak menghasilkan kepastian sekalipun yang relatif. Baik kesimpulan penelitian kualitatif maupun kuantitatif bersifat kondisional.
- Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah ini bukan sesuatu yang sekunsial atau langkah yang harus didikuti secara laku, proses penelitian adalah sesuatu kegiatan interaktif antara peneliti dengan logika, masalah, desain dan interprestasi.
- Menemukan dan Membatasai Masalah
Perumusan masalah merupakan perumusan dan pemetaan faktor-faktor atau variable-variable yang terkait dengan fokus masalah. Faktor atau variable tersebut ada yang melatar belakangi ataupun diakibatkan oleh fokus masalah.

3. Jenis-jenis Penelitian
Jenis penelitian berdasrakan pendekatan. Berdasarkan penelitian, secara garis besar dibedakan dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif, keduanya memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda.
- Asumsi Tentang Realita
Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan individual realita bersifat terbuka, kontekstual, secara sosial meliputi persepsi dan pandangan-pandangan individu yang kolektif, diteliti dengan menggunakan manusia sebagai instrumen.
- Tujuan Penelitian
Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta sosial yang teratur dan lebih di arahkan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan.
- Metode dan Proses Penelitian
Penelitian kuantitatif memiliki serangkaian langkah atau prosedur baku, yang menjadi pegangan para peneliti penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka (emegent design) yang disempurnakan selama pengumpulan data kalau penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup.
- Peranan Penelitian
Dalam penelitan kuantitatif peneliti dari objek yang diteliti. Dalam penelitian peneliti lebur dengan situasi yang diteliti. Peneliti adalah pengumpul data, orang yang ahli dan memiliki kesiapan penuh untuk memahami situasi peneliti melakukan pengujian sendiri secara kritis.
Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya :
Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek, pemahaman tentang bagaimana penelitian berperan dalam mengembangkan pengetahuan, pendidikan dikaitkan dengan perbedaan jenis penelitian. Ada 3 dasar penelitian “basic research”, penelitian terapan atau applied research dan penelitian evaluasi “a scientific body of knowledge” generalisasi merupakan perluasan penelitian.
- Penelitian Dasar
(Basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) penelitian pokok (fundamental research) sebagai arahan penguji materi, teori yang didukung oleh kenyataan empiris disebut hukum ilmiah (scientific law), dalam generalisasi terkandung abstaksi yang merupakan salah satu kekuatan dari ilmu.
- Penelitian Terapan
Dampak dari penelitian terapan terasa setelah periode waktu tertentu, setelah jumlah hasil studi di publikasikan, pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara berpikir dan persepsi para praktisi, penelitian terapan mendorong penelitian lebih lanjut menyarankan teori praktek baru serta mendorong pengembangan metodologi.
- Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif berbeda dengan evaluasi formal, evaluasi formal bisa dilakukan oleh para peneliti atau pelaksana dalam bidangnya, penelitian evaluatif bersifta komprehensif membutuhkan data kuantitatif dan kuantitatif, penelitian evaluatif menambah pengetahuan tentang kegiatan tertentu dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut ada 2 macam penelitian evaluatif yaitu penelitian tindakan (action reserch) dan penelitian kegiatan (policy study).
Jenis-jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya :
Penelitian dapat dibedakan menjadi 4 golongan : Penelitian deskriptif, prediktif, improftif, dan eksplanatif.
- Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan kasus tertentu atau sesuatu populasi yang cukup luas, dalam penelitian deskriptif dapat digunakan pendekatan kuantitatif, pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka atau pendekatan kualitatif penggambaran keadaan secara naratif kualitatif.
- Penelitian Prediktif
Penelitian deskriptif dilakukan secara koreksional dan kecenderungan melalui penelitian koreksional, selain dapat dicari ada korelasi yang dicari variabelnya dan dapat dihitung regesinya.
Penelitian prediktif dilakukan menurut kecenderungan, dalam perkembangan selama jangka waktu tertentu. Prediksi tentang jumlah penduduk lima atau sepuluh tahun yang akan datang bisa dihitung berdasarkan perkembangan penduduk.
- Penelitian Improftif
Penelitian eksperimental sebagai bagian dari metode penelitian dan pengembangan atau sebagian metode tersendiri untuk mengetahui pengaruh dari hal lainnya dalam penelitian improftif.
- Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif mencoba mencari kejelasan hubungan antar hal tersebut, hubungan bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling berhubungan, sumbangan atau kontribusi satu variable trehadap variablenya yang dapat diungkap melalui penelitian komparatif.
RUANG LINGKUP PENELITIAN PENDIDIKAN

1) Komponen-komponen Proses Pendidikan
Bidang pendidikan termasuk rumpun ilmu perilaku, suatu rumpun ilmu yang mengkaji aktivitas manusia. Lingkup kajian aktivitas manusia sangatlah luas, setiap manusia mempunyai bermacam-macam kajian didalam bidang ilmu dan propesi seperti : psikologi, sosiologi antropologi, pendidikan, ekonomi, politik, manajemen, keagamaan, keamanan dan lain-lain.
- Interaksi Interaksi Pendidikan
Tujuan pendidikan minimal diarahkan kepada pencapaian 4 dasar yaitu : 1. Pengembangan segi kepribadian. 2. Pengembangan kemampuan kemasyarakatan. 3. Pengembangan melanjutkan studi. 4. Pengembangan kecakapan dan kesiapan untuk bekerja.
Tujuan merupakan suatu kegiatan yangberintikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan. Dalam pergaulan anatra peserta didik dan para pendidik yang dikembangkan utama dari segi afektif : Nilai-nilai, sikap, minat, motivasi, disiplin diri, kebiasaan, dan lain-lain.
- Tujuan Pendidikan
Perbuatan mendidik diarahkan pada pencapaian. Tujuan pendidikan, tujuan bisa menyangkut pada peserta didik sendiri, sasaran dan perbuatan pendidikan selalu normatif selalu terarah pada yang baik. Perbuatan pendidikan tidak mungkin dan tidak pernah diarahkan kepada pencapaian tujuan, karena tujuannya positif maka proses pendidikannya juga harus selalu positif, konstruktif, normatif.
- Lingkungan Pendidikan
Proses pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan intelektual merupakan kondisi dan iklim sekitar yang mendorong dan menunjang pengembangan kemampuan berpikir, lingkungan lainnya adalah lingkungan nilai, yang merupakan tata kehidupan nilai, baik dari kemasyarakatan ekonomi, sosial, politik, estetika, etika maupun nilai keagamaan yang hidup dan dianut dalam suatu daerah atau kelompok.
Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat serta lingkungan kerja, diantara aspek kehidupan tersebut pendidikan menempati pendidikan yang paling sentral dalam kehidupan keluarga.
- Pergaulan Pendidikan
Dalam pergaulan pendidikan proses pengembangan berlangsung secara informal, alamiah, dan mungkin juga tidak disadari walau dari sisi pendidik seharusnya harus disadari. Para pendidik memberikan pendidikan kepada para peserta didik dengan apa yang mereka perlihatkan. Dalam pergaulan pendidikan para pendidik menjadi model dan contoh dari konsep dan model pendidikan yang dianutnya.
2) Landasan dan perbuatan mendidik.
- Landasan psikologis
Sesungguhnya dalam proses interaksi kedua belah pihak harus saling memahami dan menyesuaikan diri. Dalam interaksi pendidikan landasan psikologis memberikan dasar-dasar pemahaman perilaku peserta didik sebagai individu.
- Peserta didik sebagai individu
Peserta didik adalah individu, yaitu individu manusia, bukan manusia pada umumnya, melainkan manusia tertentu yang bersifat spesifik atau khas secara garis besar individu manusia terdiri dari aspek jasmani dan rohani individu memilki satu ciri yang esensial, yaitu bahwa dia selalu berprilaku atau melakukan kegiatan. Prilaku atau kegiatan juga meliputi hal yang disadari dan tidak disadari, menuis, berbicara, berpikir, menghayal adalah beberapa contoh dari perilaku yang disadari.
- Kemampuan karakteristik pada peserta didik
Selain dalam kemampuan, individu manusia juga memiliki keragaman dalam karakteristik, baik karakteristik yang bersifat permanen maupun temporer, karakteristik permanen terutama berkenan dengan aspek jasmani seperti tinggi dan besar badan, postur tubuh, warna kulit, rambut, mata, kondisi dan kemampuan indra.
- Perkembangan peserta didik
Peserta didik adalah individu yang berkembang. Perkembangan ada beberapa aspek, terutama fisik pada tahap tertentu, perkembangan dipengaruhi oleh faktor internal, eksternal dan kematangan.
3) Kurikulum dan manajemen pendidikan
- Kurikulum
Rancangan bimbingan secara umum termasuk didalam kurikulum tetapi rancangan secara khusus atau bimbingan dan konseling mempunyai rancangan sendiri. Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum, khususnya pelaksanaan pengajaran atau pembelajaran dan latihan serta pelaksanaan bimbingan dikembangkan pengelola sekolah.
- Manajemen pendidikan
Manajemen pendidikan yang efektif atau efisien bukan hanya dibutuhkan untuk mengelola kegiatan dan faktor internal tetapi juga faktor eksternal mulai dari identifikasi, perencanaan, peningkatan prtisipasi dan kerjasama sampai dengan pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan.
- Kebijakan pendidikan
Pelaksanaan kurikulum atau pelaksanaan pendidikan mangacu pada peraturan perundangan dan kebijakan pemerintah. Perundangan dan keputusan pemerintah tersebut dikeluarkan baik pada tingkat pusat daerah bahkan sekolah. Pelaksanaan kurikulum dan pendidikan yang efektif dan efisien.
4) Teori pendidikan dan kurikulum
- Teori-teori pendidikan
Teori pada hakikatnya tidak praktis “impractical” (Beauchamp 1975). Dunia praktis terbentuk dalam kumpulan-kumpulan peristiwa khusus, sedang dunia teori berkembang dari generalisasi, hukum, aksioma, dan teorema. Teori bidang pendidikan sesuai dengan karakteristik dasar pendidikan yang memusatkan kajianya kepada interaksi antar manusia. Teori-teori pendidikan (termasuk didalamnya teori kurikulum pengajaran- pembelajaran, bimbingan- konseling dan pengelola).
- Teori kurikulum pembelajaran
Teori yang dianut dari dalam pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran seringkali tidak hanya 1 teori tetapi bebrapa teori sebagai contoh dalam pelaksanaan kurikulum 2004 digunakan pendekatan kurikulum berbasis kompetensi.
KBK bertolak dari filsafat positivisme atau realisme yang sangat menekan hal-hal yang dapat diamati, diukur dan hubungan sebab akibat.
5) Penelitian bidang-bidang pendidikan
- Penelitian bidang ilmu dan praktek pendidikan.
Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif maupun kuantitatif. Pendidikan kualitatif diarahkan pada analisis dasar filosofis, psikologis, dll.
Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari teori atau konsep. Penelitian ditujukan untuk mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasialn suatu sistem program, model pendidikan, implementasinya, ketepatan penggunaan suatu sistem, program, model, metode, media, instrumen, dsb.
- Lingkup penelitian pendidikan
• Pendidikan teoritis
1. Kajian filosofis tentang pendidikan: Idealisme, realisme, pragmatisme eksistenalisme.
2. Pendidikan dalam orientasi: Transmisi, transaksi, dan transformasi.
3. Konsep-konsep pendidikan: Perenialisme, esensialisme, romantisme, progresivisme, teknologi pendidikan dan pendidikan pribadi.
• Pendidikan praktis
1. Berdasarkan lingkungan dan kelompok usia.
1.1. Pendidikan dalam keluarga
1.2. Pendidikan luar sekolah
1.3. Pendidikan di sekolah
1.4. Pendidikan usia dini
1.5. Pendidikan usia dewasa
2. Berdasarkan jenjang
2.1. Pendidikan jenjang sekolah dasar
2.2. Pendidikan jenjang sekolah menengah
2.3. Pendidikan jenjang perguruan tinggi
3. Berdasarkan bidang studi
3.1. Pendidikan agama
3.2. Pendidkan bahasa
3.3. Pendidikan sosial
3.4. Pendidikan kewarganegaraan
3.5. Pendidikan matematika
3.6. Pendidikan sains
3.7. Pendidikan olahraga
3.8. Pendidikan kesehatan
3.9. Pendidikan seni
3.10. Pendidikan teknologi
3.11. Pendidikan keterampilan
4. Pendidikan berdasarkan jenis
4.1. Pendidikan umum
4.2. Pendidikan kejuruan
4.3. Pendidikan khusus
4.4. Pendidikan luar biasa

PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN


1. Konsep dan macam-macam metode penelitian
Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini mengambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi dan data dikumpulkan.
Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang ada.

2. Penelitian kuantitatif
Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukan kedalam penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental yaitu : metode, deskriptif, survei, ekspos fakto, komparatif, koreasional dan penelitian tindakan.
- Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditunjukan untuk menggambarkan fenomena yang ada yang berlangsung pada saat itu juga. Penelitian itu juga mengadakan manipulasi atau perubahan variable bebas. Penelitian deskriptif bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja. Pertumbuhan ekonomi masyarakata disuatu daerah, sebelum ada koperasi didalam perkembangan ada yang bersifat longitudinal.
- Penelitian survei
Ada 3 karakteristik utama dari survei : 1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendiskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti : kemampuan sikap, kepercayaan pengetahuan, dan populasi 2) informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan 3) informasi diperoleh dari sample bukan dari populasi. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi.
- Penelitian ekspos fakto
Apabila anak-anak dari keluarga yang memperhatikan gizi lebih sehat dari yang tidak memperhatikan gizi, maka dapat diperkirakan penyebabnya adalah karena masalah gizi.
- Penelitian korelasional
Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variable berhubungan dengan nilai yang tinggi. Korelasi negetif nilai yang tinggi pada suatu variable berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variable lain.
- Penelitian tindakan
Penelitian tindakan kolaboratif selain diarahkan kepada perbaikan proses dan hasil tujuan meningkatkan kemampuan para pelaksana, sebab penelitian kolaboratif merupakan bagian dari pengembangan staf.
- Penelitian pengembangan
Tiga langkah dalam penelitian pengembangan pertama studi pendahuluan, mengkaji teori dan mengamati produk, kedua melakukan pengembangan produk atau kegiatan program baru, ketiga menguji atau memvalidasi produk atau program kegiatan yang baru, penguji produk dilakukan dengan mengadakan eksperimen.
3. Penelitian eksperimental
Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang paling murni kuantitatif dan penelitian ini termasuk penelitian laboratorium, dan metode ini bersifat validation atau menguji. Pengontrolan variable dilakukan dengan menyamakan karakteristik sample dalam variable-variable tersebut ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental yaitu eksperimen murni, eksperimen lemah dan subjek tunggal.
4. Metode kualitatif
Kualitatif resrarch adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bertolak dari pandangan positivisme. Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama : pertama menggambarkan dan mengungkap, kedua menggambarkan dan menjelaskan.
Ada lima macam metode kualitatif interaktif yaitu metode etnografik bisa dilaksanakan dalam antroplogi dan sosiologi, metode fenomenalogis digunakan dalam psikologi dan filsafat. Studi kasus dalam ilmu sosial, sosiologi dan studi kritikal digunakan dalam metode interaktif. Studi kasus dan studi kritikal.
5. Kontinum dari metode-metode penelitian
David R. Krathwhd memandang keseluruhan metode keseluruhan metode itu terletak dalam suatu kontinum atau garis bersambungan dengan dua metode yang merupakan kutub yang bertentangan, terletak pada kedua titik ujung yaitu metode kualitatif dan eksperimental.


METODE DESKRIPTIF DAN SURVAI

1. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif konsepn dan fungsi penelitian deskriptif penelitian deskriptif kuantitaif dan kualitatif, hubungan penelitian deskriptf dengan survai, alasan digunakannya penelitian deskriptif, penggunaan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif untuk memecahkan masalah, jenis informasi yang digali dengan penelitian deskriptif, studi perkembangan, studi kasus, studi kemasyarakatan, studi perbandingan, studi hubungan, studi waktu dan gerak, studi kecenderungan, studi tindak lanjut, analisis kegiatan, analisis isi/dokumen.
2. Penelitian deskriprif untuk memecahkan masalah
Untuk memecahkan suatu masalah atau mementukan suatu tindakan diperlukan sejumlah informasi-informasi pertma adalah keadaan saat ini tentang berapa jumlah pengangguran yang ada informasi. Kedua bertolak dari analisis, interprestasi dan kesimpulan terhadap informasi pertama diadakan penelitian untuk mengihimpun informasi, informasi kedua merealisasikan program pendidikan dan latihan.
3. Jeni-jenis penelitian deskriptif
Ada beberapa variasi yaitu studi perkembangan, studi kasus, studi kemasyarakatan, studi perbandingan, studi hubungan, studi waktu dan gerak, studi kecenderungan, studi tindak lanjut, analisis kegiatan, analisis isi/dokumen.
4. Survai
Konsep dan karakteristik survai penggunaan dan popularitas survai, pengumpulan data survai, wawancara melalui telepon angket, angket melalui pos, pengumpulan data survai dan langkah-langkah pengumpulan data survai.
5. Pengumpulan data survai
Pengumpulan data survai dalam survai dapat dilakukan melalui bebrapa cara, yaitu wawancara langsung melalui telepon, pengedaran angket, kepda kelompok secara lagsung, pengiriman angket melalui pos. wawancara langsung merupakan cara yang cukup efektif.
6. Langkah-langkah survai
Agar diperoleh data atau informasi yang diharapkan ada beberapa langkah 1) Merumuskan tuujuan umum dan tujuan khusus, 2) Memilih sumber dan populasi target, 3) Pemilihan teknik pengembangan instrumen, 4) Petunjuk pengisian, 5) Penentuan sampel, 6) Pembuatan alamat, 7) Uji coba, 8) Tidak lengkap dan tidak mengembalian, 9) Tindak lanjut.

PENELITIAN KUALITATIF


1. Penelitian kualitatif dan kuantitatif
Konsep penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang diarahkan pada memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan. Peneliitan kualitatif menggunakan strategi metode dengan metode utama interview, observasi dan studi dokumenter. Dalam pelaksanaan penelitian, penelitian menyatu dengan situasi yang diteliti, berbeda dengan penelitian kuantitatif yang mengambil jarak, penelitiana kualitatif memiliki beberapa perbedaan yang mendasar dengan penelitian kuantitatif yang berpangkal dari perbedaan dasar filsafat karakteristikdesian penelitian kualitatif memiliki perbedaan dengan penelitian kuantitatif.
Perbedaan tersebut berkenaan dengan desain studi kasus, kegunaan penelitian, sampel purposif, pemilihan lokasi, penentuan sampel, sampel komprehensip, sampel jaringan, sampel tipe khusus, ukuran sampel walaupun kriterianya berbeda desain kualitatif juga menekankan validalitas desain. Validalitas desain penelitian kualitatif tersebut terutama berkenaan dengan : Strategi peningkatan validalitas, subjektivitas dan refeleksivitas, subjektif, interpersonal, strategi meningkatkan reflektivitas, perluasan temuan kualitatif, etika penelitian. Dan standat kelayakan, peneitian kualitatif menggunakan strategi pengumpulan data yang bersifat multi metode, hal ini berkenaan dengan : masalah bayangan, reformulasi pertanyaan, peranan peneliti, interviu mendalam, macam-macam interviu, pertanyaan interviu, penelitian kualitatif memiliki langkah-langkah pengumpulan dan analisis data yang berbeda dengan penelitian kuantitatif.

PENELITIAN EVALUATIF


1. Konsep dan tujuan penelitian evaluatif
Penelitian evaluatif memiliki banyak persamaan dengan kegiatan evaluasi. Perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah dalam tujuan dan pengembangan, hasil dari evaluasi digunakan oleh para pemegang kebijakan untuk penentuan keputusan, evaluasi dibedakan anatar evaluasi formatif dan sumatif. Eavaluasi lebih diarahkan pada mengevaluasi proses dan hasilnya digunakan untuk memperbaiki program, sedang evaluasi sumatif lebih difokuskan pada mengevaluasi hasil dan dimanfaatkan bagi kepentingan pengguna karena hasil evaluasi digunakan untuk pengambilan keputusan, maka kegiatan evaluasi harus memebuhi beberapa standar, yaitu standar kebergunaan, kelayakan, kesatuan, dan ketepatan lingkungan penelitian evaluatif, dapat mencakup kurikulum, program pendidikan, pembelajaran, pendidikan siswa, organisasi, manajemen.
Ada beberapa model campuran, model komplementer pengembangan eksplanasi. Hal yang sama dikembangkan oleh Guga dan Lincoln, yang disebutkan sebagai evaluasi generasi ke 4. disamping 12 langkah kegiatan penelitian dari stake dan guba dan Lincoln, tim evaluator sekolah menengah, yaitu David Strahan, Jewell Cooper dan Martha Woodmenyarankan 8 langkah evaluasi program pendidikan.
EVALUASI HASIL PENELITIAN TINDAKAN

Penelitian tindak merupakan suatu penelitian yang dilaksanakan oleh para pelaksana dalam lingkungan kerjanya. Penelitian menggabungkan pengumpulan data dengan penggunaan hasilnya. Para pengembang penelitian ini berasumsi bahwa para pelaksana (orang biasa) mampu berfikir reflektif, melakukan diskusi, dan menentukan keputusan sendiri dalam mengatasi kesulitannya. Ada dua teori yang melandasi penelitian tindakan yaitu teori penelitian tindakan kritis dan penelitian tindakan praktis.
Teori penelitian tindakan kritis memberikan perhatian pada pencerahan, membebaskan individu dari aturan ketat, kebiasaan,birokrasi, berpartisipasi secara demokratis dalam proses reformasi. Teori ini merupakan bagian dari teori pascamodern yang memandang kebenaran itu telatf, kondisional dan situasional, pengetahuan dihasilkan oleh penelitian terdahulu. Ada 4 nilai dasar penelitian tindakan, yaitu : demokrasi, kesamaan, kebebasan, peningkatan perbaikan.
Penelitian tindakan praktis lebh menekankan perbuatan atau tindakan, komitmen untuk terus mengadakan perbaikan penentuan keputusan didasarkan atas pengalaman sendiri dan kondisi setempat. Penelitian tindakan hendaknya menjadi kegiatan sehari-hari : 1) Pahami konsep penelitian tidakan, 2) hitung berapa penelitian tindakan yang telah dilakukan, 3) lakukan penelitian tindakan dan yakin upaya anda itu berharga, 4) Kerjakan tindakan penelitian yang bermanfaat bagi siswa masyarakat, dan yakin penelitian tindakan yang anda lakukan tidak ada dapak negatif, 5) bila adakekurangan segera perbaiki, 6) minta bantuan kepada teman profesioanl.

PENELITIAN DAN PENGAMBANGAN

1) Konsep pentingnya penelitian dan pengambangan
Penelitian dan pengembangan merupakan pendekatan penelitian untuk mewghasilkan produk baru atau menyempurnakna produk yang telah ada. Produk yang dihasilakan bisa berbentuk software atau hardware seperti buku, modul, paket, program pemeblejaran atau pun alat bantu belajar, penelitian dan pengembangan berbeda dengan penelitian biasa yang hnaya menghasilkan saran bagi perbaikan.
Menurut Gall dan Borg ada 10 langkah penelitian dan pengembangan yaitu : 1. Penelitian dan pengumpulan data, 2. Perencanaan pengembangan produk, 3. Pengembangan produk awal, 4. Uji coba produkawal, 5. Penyempurnaan produk awal, 6. Uji coba produk yang telah disempurnakan, 7. Penyempurnakan produk, 8. Pengujian produk yang telah disempurnakan, 9) Uji laporan produk, 10. Implementasi dan institusionalisasi.
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian dan pengembangan :1) studi pendahuluan yang meliputi studi literatur, 2) Uji coba dengan sampel, 3) Uji produk melalui eksperimen dan sosialisasi produk.
PENELITIAN EKSPERIMENTAL

Penelitian eksperimental merupakan penelitian untuk mengatur pengaruh suatu atau beberapa variable terhadap variable eksperimen berbeda dengan penelitian lain sebab penelitian variable atau yang dipengaruhi, variabel penyela dan variable ekstranus. Penelitian eksperimen biasanya digunakan dalam bidang sain dan bisa juga digunakan dalam bidang ilmu dan humaniora.
Pengertian eksperimental menuntut terjaminnya validalitas internal dan eksternal. validalitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan