Senin, 28 Desember 2009

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belakajr. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan disekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahamna yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi (Hamamalik : 1994:6) :
a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
c. Seluk beluk proses belajar.
d. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan.
e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.
f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.
g. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.
h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran.
i. Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari prose belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dari tujuan pembelajarn disekolah pada khususnya.

BAB II
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara ( ) atau pengantar pesan. Berlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photo grafis atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Association for Education and Comunication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat manipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat diguankan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran merangsang pikiran ,perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Pada tahun 50-an, media disebut sebagai alat bantu audio-visual (audio visual aids) karena pada masa itu peranan media memang semata-mata untuk membantu guru dalam mengajar. Tetapi kemudian namanya lebih populer sebagai media pengajaran atau media belajar.
Jika media selalu mengandung pesan atau isi pelajaran didalamnya, tidaklah demikian halnya dengan alat pengajaran. Di dalam alat pengajaran tidak terkandung pesan/isi/bahan pelajaran, tapi peranannya penting sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dalam pelajaran tentang kuman misalnya, bantuan mikroskop sebagai alat pengajaran sangat penting. Demikian pula dalam pelajaran menggambar, penggaris atau kuas berfungsi sebagai alat pengajaran yang sering diperlukan.

B. Jenis Media Pengajaran
Seperti yang telah diuraikan pada bagian terdahulu bahwa media pengajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralaan. Dalam perkembangannya media pengajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atau dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audi-visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pengajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikro-prosesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif (Seels dan Richey, 1994). Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pengajaran dapat dikelompokkan kedalam empat kelompok, yaitu (1) media hasil teknologi cetak (2) media hasil audio-visual (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafis, foto atau representasi fotografis dan reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pengajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak. Dua komponen pokok teknologi ini adalah materi teks verbal dan materi visual yang dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi visual, membaca, memproses informasi, dan teori belajar. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri berkut :
a. Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdaasarkan ruang.
b. Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.
c. Teks dan visual ditampilkan statis (diam).
d. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual.
e. Baik teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada siswa.
f. Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai.
Teknologi audio-visual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audia dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor vsual yang lebar. Jadi, pengajaran melalui audio-visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalu pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut :
a. Mereka biasanya bersifat linear.
b. Mereka biasanya menyajikan visual yang dinamis.
c. Mereka digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya.
d. Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstak.
e. Mereka dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
f. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau meyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Perbedaan anatra media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis komputer dengan yang dihasilkan dari dua teknologi lainnya adalah karena informasi/materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya teknologi berbasis komputer dalam pengajaran umumnya dikenal sebagai computer-assisted instruction (pengajaran dengan bantuan komputer). Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara penyajian dan tujuan yang ingin dicapai meliputi tutorial (penyajian materi pelajaran secara bertahap), drills and practice (latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya), permainan dan simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari), dan basis data (sumebr yang dapat membantu siswa menambah informasi dan pengetahuan sesuai dengan keinginan masing-masing). Beberapa ciri media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) adalah sebagai berikut :
a. Meraka dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear.
b. Mereka dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang/pengembang sebagaimana direncanakannya.
c. Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstak dengan kata, simbol dan grafik.
d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.
e. Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi.
Teknologi gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang dikendalikan oleh komputer. Perpaduan beberapa jenis teknologi ini dianggap teknik yang paling canggih apabila dikendalikan oleh komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random access memory yang besar, hard disk yang besar, dan onitor yang berresolusi tinggi ditambah dengan periperal (alat-alat tambaan seperti videodisc player, perangkat keras untuk bergabung dalam satu jaringan, dan sistem audio). Beberapa ciri utama teknologi berbasis komputer adalah sebagai berikut :
a. Ia dapat digunakan secara acak, sekunsial, secara linear.
b. Ia dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya.
c. Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa, dan dibawah pengendalian siswa.
d. Prisip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan penggunaan pelajaran.
e. Pemebelajaran didata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga penegtahuan dikuasai jika pelajaran itu digunakan.
f. Bahna-bahan pelajaran melibatkan banyak interaktivitas siswa.
g. Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber.
Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels dan Glosgow (1990:181-183) dibagi ke dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
1. Pilihan media tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan
- Proyaksi opaque (tak tembus pandang)
- Proyeksi overhead
- Sliders
- Filmstrips
b. Visual yang tal diproyeksikan
- Gambar, poster
- Foto
- Charts, grafik, diagram
- Pameran, papan info, papan bulu
c. Audio
- Rekaman piringan
- Pita kaset, reel, cartridge
d. Penyajian multimedia
- Slide plus suara (tape)
- Multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan
- film
- televisi
- video
f. Cetak
- buku teks
- modul, teks terprogram
- workbook
- majalah ilmiah, berkala
- lembaran lepas (hand-out)
g. Permainan
- teka-teki
- simulasi
- permainan papan
h. Realia
- model
- specimen (contoh)
- manipulatif (peta, boneka)
2. Pilihan media teknologi mutakhir
a. Media berbasis telekomunikasi
- Teleconference
- Kuliah jarak jauh
b. Media berbasis mikroprosesor
- computer-ssisted instuction
- permainan komputer
- sistem tutor intelejen
- interaktif
- hypermedia
- compact (video) disc


DAFTAR PUSTAKA

- Sadiman, Arief dkk. Media Pendidikan, Jakarta; Raja Grafindo Persada. 2003.
- Arsyad, Azhar. Media Pengajaran. Jakarta, Raja Grafindo Persada. 2000.
- Syaodih, Nana dan Ibrahim. R, Perencanaan Pengajaran. Jakarta, Rineaka Cipta. 1996.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan