Rabu, 23 Desember 2009

TUJUAN PENGAJARAN

PENDAHULUAN




Puji dan syukur marilah kita haturkan kepada Allah SWT atas segala kenikmatan yang dianugrahkan kepada kita, baik yang terekam maupun yang tak terekam oleh mata….
Selanjutnya salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki pleh para calon guru adalah kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan ini untuk membekali para calon guru dalam melaksanakan profesinya sebagai pengajar.
Dalam kurikulum STAIN Cirebon, perencanaan pembelajaran Bahasa Arab merupakan mata kuliah yang harus diajarkan pada mahasiswa PBA. Dalam mempersiapkan menjadi calon guru karena pada kenyataannya prodi PBA memang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi guru atau tenaga pengajar.
Dan dalam makalah ini dijelaskan mengenai tujuan pembelajaran dan semua komponen - komponennya. Yaitu :
- Pengertian tujuan pembelajaran
- Jenjang tujuan pembelajaran
- Klasifikasi/lingkup tujuan pembelajaran
- Implikasi taksonomi hasil belajar dengan perumusan tujuan pembelajaran.
Akhirnya semoga apa yang kami tulis dapat memberi manfaat untuk kita semua. Amin….



PEMBAHASAN



Pada hakikatnya belajar mengajar merupakan suatu proses, maka dari itu harus dapat mengatur dan mengembangkan serta menjawab berbagai persoalan yang sangat mendasar, mengenai :
1. Kemana proses tersebut akan diarahkan ?
2. Apa yang harus dibahas dalam proses tersebut ?
3. Bagaimana cara melakukannya ?
4. Bagaimana cara mengetahui berhasil tidaknya proses tersebut ?
Pertanyaan pertama berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai dalam proses pengajaran, kedua berkaitan dengan materi atau bahan pengajaran, ketiga berkaitan dengan metode dan alat yang dipakai dalam proses pengajaran dan yang keempat berkaitan dengan evaluasi atau penilaian untuk mengukur sejauh mana daya serap siswa terhadap materi atau bahan yang disampaikan dalam proses pengajaran.
Keempat komponen harus saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Tujuan Bahan /materi


Metode dan alat



Penilaian


Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen pertama yang harus diterapkan dalam proses pengajaran, berfungsi sebagai indikator keberhasilan pengajaran. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki oleh siswa setelah ia menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar dalam proses pengajaran. Pada hakikatnya, isi tujuan pengajaran adalah hasil belajar yang diharapkan. Tujuan pengajaran biasanya dirumuskan oleh guru bidang study dalam bentuk kata-kata operasional khusus.

1. PENGERTIAN TUJUAN PENGAJARAN
Pada waktu yang lalu, tujuan pengajaran diartikan sebagai suatu upaya pendidik/guru dalam hubungan dengan tugas-tugasnya membina peserta didik/siswa. Misalnya :
- Meningkatkan kemampuan baca siswa
- Melatih keterampilan tangan siswa
- Menumbuhkan sifat disiplin dan percaya diri dikalangan siswa.
Dewasa ini, tujuan pengajaran lebih diartikan sebagai perilaku hasil belajar yang diharapkan dimiliki siswa-siswa setelah mereka menempuh proses belajar mengajar. Misalnya :
a. Siswa-siswa memiliki kemampuan membaca yang lebih baik.
b. Siwa-siswa bersikap disiplin dan percaya diri.
c. Siswa-siswa dapat menuliskan contoh-contoh kalimat dalam Bahasa Arab.
d. Siswa-siswa dapat memecahkan persamaan kuadrat.
e. Siswa-siswa gemar membuat kerajinan tangan dari tanah liat.
Dari contoh diatas, terlihat bahwa pada waktu yang lalu. Tujuan pengajaran diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan guru, sedangkan dewasa ini tujuan pengajaran lebih diartikan sebagai produk atau hasil yang dicapai oleh siswa. Dengan kata lain, tujuan pengajaran pada waktu yang lalu berpusat pada pendidik/guru. Sedangkan tujuan dewasa ni berpusat pada peserta didik/siswa.
Dengan berpusatnya tujuan pengajaran pada siswa, keberhasilan proses belajar mengajar lebih banyak dinilai dari seberapa jauh perubahan-perubahan perilaku yang diinginkan telah terjadi pada diri siswa. Tugas seorang guru tidak berakhir jika siswa-siswanya telah memiliki perilaku-perilaku yang diharapkan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yang telah ditempuh.
Disamping itu, tujuan pengajaran yang berpusat pada siswa dirasakan dapat memberikan petunjuk yang terarah bagi perkembangan alat evaluasi, pemilihan materi dan kegiatan belajar mengajar, serta penetapan media dan alat pengajaran.

2. JENJANG TUJUAN
Dilihat dari jenjangnya, tujuan-tujuan pendidikan dibagi atas :
a. Tujuan Institusional
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga atau jenis/tingkatan sekolah. Oleh karena itu tujuan institusional SD berbeda dengan tujuan institusional SLTP maupun SLTA, masing-masing lembaga mempunyai tujuan institusional yang dijabarkan dari dan menuju tujuan umum pendidikan.
b. Tujuan kurikuler
Tujuan-tujuan yang pencapaiannya dibebankan pada masing-masing mata pelajaran. Tujuan pendidikan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa SD tidak sama dengan yang diberikan kepada siswa SLTP maupun SLTA, contoh : pelajaran IPS, agama di SD tidak sama dengan pelajaran IPS, agama yang disajikan untuk SLTP maupun SLTA.
Tujuan-tujuan kurikuler setiap mata pelajaran menggambarkan perilaku/kemampuan murid yang masih bersifat umum yang diharapkan bisa dicapai oleh mereka setelah menyelesaikan keseluruhan program pendidikan suatu mata pelajaran pada suatu jenis/tingkat sekolah tertentu.
c. Tujuan Instruksional
Merupakan tujuan yang terbawah dari jenjang-jenjang tujuan yang kita kenal. Tujuan ini merupakan tujuan yang hendak kita capai dalam setiap bagian mata pelajaran apa yang kita ajarkan pada suatu sekolah tertentu. Tujuan instruksional ini akan menjawab pertanyaan apa yang harus dicapai oleh siswa dalam mata pelajaran tertentu pada suatu bahan/waktu tertentu? Pencapaian tujuan instruksional ini akan menunjang pencapaian tujuan kurikuler suatu mata pelajaran.
Dalam pengembangan kurikulum dan perencanaan pengajaran, dibedakan antara tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK).

3. KLASIFIKASI/LINGKUP TUJUAN
Tujuan instruksional pada umumnya dikelompokkan kedalam tiga kategori, yaitu :
a. Kognitif : Mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan ingatan,
pengetahuan dan kemampuan intelek-intelek.
b. Afektif : Mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perubahan-
perubahan sikap, nilai, perasaan dan minat.
c. Psikomotor : Mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan
manipulasi dan kemampuan gerak.
a. Klasifikasi Tujuan Kognitif (Bloom, 1956)
Domain kognitif terdiri atas enam bagian sebagai berikut :
1) Ingatan/Recall
Mengacu kepada kemampuan mengenal atau mengingat materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar. Yang penting adalah kemampuan mengingat keterangan dengan benar.
2) Pemahaman
Mengacu kepada kemampuan memahami makna materi. Aspek ini satu tingkat diatas pengetahuan dan merupakan tingkat berpikir yang rendah.
3) Penerapan
Mengacu kepada kemampuan memahami menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan, prinsip. Penerapan merupakan tingkat kemampuan berpikir yang lebih tinggi daripada pemahaman.
4) Analisis
Mengacu kepada kemampuan menguraikan materi ke dalam komponen-komponen atau faktor penyebabnya, dan mampu memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti. Analisis merupakan tingkat kemampuan berpikir yang lebih tinggi daripada aspek pemahaman maupun penerapan.


5) Sintesis
Mengacu kepada kemampuan memadukan konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. Aspek ini memerlukan tingkah laku yang kreatif. Sintesis merupakan kemampuan tingkat berpikir yang lebih tinggi daripada kemampuan sebelumnya.
6) Evaluasi
Mengacu kepada kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu. Evaluasi merupakan tingkat kemampuan berpikir yang tinggi.
b. Klasifikasi Tujuan Afektif (Krathwohl, 1964)
Terbagi dalam lima kategori sebagai berikut :
1) Penerimaan
Mengacu kepada kesukarelaan dan kemampuan memperhatikan dan memberikan respons terhadap stimulasi yang tepat. Penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif.
2) Pemberian respons
Satu tingkat di atas penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi tersangkut secara aktif, menjadi peserta, dan tertarik.
3) Penilaian
Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menerikatkan diri pada objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak, atau tidak menghiraukan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi “sikap” dan “apresiasi”.
4) Pengorganisasian
Mengacu kepada penyatuan nilai. Sikap-sikap yang berbeda yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk suatu sistem nilai internal, mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.
5) karakterisasi
Mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang. Nilai-nilai sangat berkembang dengan teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam kategori ini bisa ada hubungannya dengan ketentuan pribadi, sosial, dan emosi siswa.
c. Klasifikasi Tujuan Psikomotor (Dave, 1970)
Terbagi dalam lima kategori sebagai berikut.
1) Peniruan
Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot syaraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna.
2) Manipulasi
Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan. Penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu membuat petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja.
3) Ketetapan
Memerlukan kecermatan, proporsi, dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan. Respons-respons lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum.
4) Artikulasi
Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal diantara gerakan-gerakan yang berbeda.
5) Pengalamiahan
Menuntut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam domain psikomotorik.




4. IMPLIKASI TAKSONOMI HASIL BELAJAR DENGAN PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Berikut ini diuraikan penggunaan kata-kata kerja untuk setiap domain kognitif, efektif, dan psikomotor yang dapat dijadikan pedoman dalam perumusan tujuan pembelajaran.
1. Domain kognitif
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
a. Ingatan (kata kerja yang dapat digunakan)
Mengetahui hal-hal tertentu.
Mengetahui pokok-pokok pikiran.
Mengetahui fakta-fakta yang spesifik

Menggambarkan, mendefinisikan, memberi ciri, menyusun daftar, mengingat kembali, menyebutkan, memproduksi.
b. Pemahaman
Memahami hal-hal dan pokok pikiran.
Menginterprestasikan kata-kata dalam tabel
Mengubah, menjelaskan, mengikhtisarkan, menyusun kembali, menafsirkan, membedakan, memperkirakan, memperluas, menyimpulkan, menganulir.
c. Penerapan
Menerapkan konsep-konsep dan pokok-pokok pikiran pada situasi baru. Mendemonstrasikan penggunaan metode atau prosedur yang benar.
Memperhitungkan, mendemonstrasikan, mengubah struktur, mengembangkan, menerapkan, menggunakan, menemukan, menyiapkan, memproduksi, menghubungkan, meramalkan, menangani.
d. Analisis
Membedakan fakta dan kesimpulan, mengevaluasi relevansi data.
Mengenal, menyadari adanya asumsi yang tidak diungkapkan.
Membedakan dan mendiskriminasikan, mendiagramkan, memilih, memisahkan, membagi-bagikan, mengilustrasikan, mengklasifikasikan.
e. Sintesis
Menulis suatu tema yang terorganisasi dengan baik
Menulis cerita/puisi.
Bepidato dengan baik.
Mengajukan rencana eksperimen.
Menyususn skema baru.
Mengintegrasikan.
Mengatagorikan, mengombinasikan, menyusun, mengarang, menciptakan, mendesain, menjelaskan, mengubah, mengorganisasi, merencanakan, menyusun kembali, menghubungkan, merevisi, menyimpulkan, menceritakan, menuliskan, mengatur
f. Evaluasi
Mempertimbangkan konsistensi logis dari bahan tertulis.
Mempertimbangkan ketetapan kesimpulan yang didukung oleh data.
Mempertimbangkan nilai suatu pekerjaan.
Mempertimbangkan nilai pekerjaan dengan nilai stnadar kebaikan.
Menyimpulkan, mengkritik, mendukung, menerangkan, mengikhtisarkan membandingkan, mempertentangkan, menghubungkan meringkaskan

2. Domain afektif
a. Penerimaan
Mendengarkan dengan penuh perhatian.
Memperlihatkan kesadaran akan kepentingan belajar.
Bertanya, menggambarkan, mengikuti, memberi, menyelenggarakan, mengidentifikasikan, menempatkan, menanamkan, memilih, menggunakan.
b. Memberi respons
Menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan ikut serta dalam diskusi kelas.
Menjawab, menaati, menyetujui, membantu, menceritakan, melaksanakan, mempersembahkan, menuliskan, menunjukkan.
c. Penilaian
Menunjukkan kepercayaan dalam proses demokrasi.
Mempertunjukkan keterkaitan dengan kesejahteraan yang lain.
Menggambarkan, menerangkan, mengikuti, mengajak, bergabung, memohon, melapor, bekerja.
d. Pengorganisasian
Menerima pertanggungjawaban atas tingkah lakunya.
Merumuskan rencana hidup sesuai dengan kemampuan mental dan kepercayaan.
Mematuhi, mengatur, menggabungkan, mempertahankan, menggeneralisasikan, mengembangkan.
e. Karakterisasi
Menemukan kepercayaan diri dalam bekerja sendiri.
Menjaga kebiasaan sehat.
Mengorganisasi, menyintesiskan, mempergunakan, mendengarkan, melaksanakan, mempraktekkan, memohon, menanyakan, merevisi, memecahkan masalah, menelaah kembali kebenaran sesuatu.

3. Domain psikomotor
a. Peniruan
Menampilkan tingkah tari dengan tepat.
Meniru gambar jadi.
Merakit, membersihkan, mengubah, membetulkan, mengencangkan, mengikuti, memegang, memanipulasi, menempatkan, memukul
b. Manipulasi
Memperbaiki mobil dengan terampil.
Menjadikan mesin gergaji listrik.
Merakit, membangun, melapisi, mengebor, menguatkan, menggurinda, memalu, memperbaiki, mengampelas, menggergaji.
c. Ketetapan
Mengendarai mobil dengan terampil.
Menjalankan mesin gergaji listrik.
Sama dengan manipulasi, tetapi dengan kontrol yang lebih dan kesalahan lebih sedikit.
d. Artikulasi
Menulis dengan rapi dan jelas.
Mengetik cepat dan tepat.
Memeriksa skala, mengalami, mengidentifikasi, menempatkan, memanipulasi, menjahit, menajamkan, membungkus, menulis.
f. Pengalamiahan
Memainkan bola dengan mahir.
Menampilkan gaya yang benar dalam berenang.
Merakit, mendemonstrasikan, menempilkan, menjalankan, membangun, mengarang.



KESIMPULAN

Tujuan merupakan komponen pertama yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar karena tujuan merupakan acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang berhasil.
Dari segi jenjangnya tujuan dibagi atas :
1. Tujuan Institusional
2. Tujuan Kurikulum
3. Tujuan Instruksional
Adapun lingkup/domain tujuan dibagi atas :
1. Domain kognitif : mencakup angatan, pengetahuan dan kemampuan intelektual.
2. Domain afektif : mencakup perubahan sikap, perasaan, minat dan nilai-nilai.
3. Domain psikomotor : mencakup kemampuan gerak



DAFTAR PUSTAKA


- Subhan Salim, “Dedaktik Metodik Untuk Kelas 3 Aliyah”.
- Moh, Uzer Usman, 2005, “Menjadi Guru Profesional”, Bandung : Rosdakarya.
- Nana Syaodih, 1998, “Perencanaan Pengajaran”, Jakarata : Rineka Cipta.

1 komentar:

iklan